Sahur Lagi
Ramadhan
kembali menyapa
Suasananya
seakan menyentuh reseptor kerinduan
Mengalirkan
neurotransmitter ke sinaps kebahagiaan
Aku
pun bisa lagi meminimalkan glikolisis di siang hari
Mengkontraksi-relaksasikan
labium orisku untuk membaca kitab suci
Memfleksi-ekstensikan
sendiku untuk tarawih di malam hari
Dan
memiosis-midriasiskan pupilku untuk menyaksikan ceramah kyai
Kenikmatan
yang sungguh tiada terkira
Ketika suara
adzan menggetarkan gendang telinga
Kubasuh oris
dan esofagusku dengan larutan tannin bergula
Kufungsikan
mandibulaku menghancurkan 3 biji pinang Arabia
Lantas
kesentuhkan plantar ini ke masjid untuk sholat maghrib berjamaah
Kini
tiba saatnya lambungku bekerja
Sayur
sop, perkedel, tahu, tempe, memaksa parotisku memeras saliva
Tak
ketinggalan sambal kecap merangsang meibom memuntahkan air mata
Memaksa
ilium menyerap makanan hasil olahan enzim pencerna
Hingga
akhirnya abdomenku menyerah
Epigastrikku terasa nyeri, ahhh
Kepala
dan dadaku juga nyeri
Ya Allah,
kenapa aku ini
Aku ketakutan…
Bagaimana
seandainya makanan tadi tercemar neurotoxin
Bagaimana
seandainya aku kena syok karena alergi
Bagaimana
seandainya cerebri mediaku tersumbat emboli
Akankah aku
mati hari ini?
Akankah ini
ramadhan terakhir bagiku?
Tiba-tiba
lantai mendekapku, aku terjatuh
Dan
terdengar “sahur sahur”
Tersadar
jika aku mimpi
Alhamdulillah
ya Allah aku bisa sahur lagi hari ini
Sungguh
tiada yang tau kapan maut akan menjemput
Semoga
masih diberi kesempatan menyempurnakan Ramadhan tahun ini
Amiiin…
by:
Ridwan Yasin, PD10 (011011020)